Written by Redaksi2 |
Saturday, 19 July 2008 09:43 |
Muhammad Ibnu Abi Hatim berkata, “Saya terilham/menghafal hadits ketika masih dalam asuhan belajar.” Lalu saya bertanya, “Umur berapakah anda pada waktu itu?” Beliau menjawab, “Sepuluh tahun atau kurang.” (Riwayat al-Farbari dari Muhammad Ibnu Abi Hatim, seorang juru tulis al-Imam al-Bukhari). Suatu ketika al-Imam al-Bukhari tiba di Baghdad. Kehadiran beliau didengar oleh para ahlul hadits negeri itu. Maka, berkumpullah mereka untuk menguji kehebatan hafalan beliau tentang hadits. Syahdan para ulama tersebut sengaja mengumpulkan seratus buah hadits. Susunan, urutan dan letak matan serta sanad seratus hadits tersebut sengaja dibolak-balik. Matan dari sebuah sanad diletakkan untuk sanad lain, sementara suatu sanad dari sebuah matan diletakkan untuk matan lain dan begitulah seterusnya. Seratus buah hadits itu dibagikan kepada sepuluh orang tim penguji, hingga masing-masing mendapat bagian sepuluh buah hadits.
Maka tibalah ketetapan hari yang telah disepakati. Berbondong-bondonglah para ulama dan tim penguji itu, serta para ulama dari Khurasan dan negeri-negeri lain serta penduduk Baghdad menuju tempat yang telah ditentukan. |
Selasa, 23 Juni 2009
Mengenal Imam Buhori rahimahullah
Mengenal Imam al-Bukhari
Minggu, 11 Januari 2009
Kamus Mudah Belajar Bahasa Arab Al Qur'an
Bismillahirrahmaanirrahim,
Lafadz dalam al Qur'an memiliki hubungan antara satu dengan yang lainnya. baik yang ada dalam satu ayat maupun ayat di surat lainnya. Dengan adanya hubungan tersebut, ini memberikan kemudahan bagi siapa saja yang mau belajar bahasa arab (spt:menterjemahkan) al Qur'an. Dengan memahami arti suatu lafadz berdasarkan bentukannya (Kaidah Shorfiyah), seseorang dapat memahami lafadz lafadz lainnya yang seakar dengan kata asalnya.
Untuk membuktikan adanya hubungan suatu lafadz dengan lafadz lainnya yang ada di ayat atau surat lain, Smart-Q bermaksud untuk membuat kamus Bahasa Arab Al Qur'an Praktis yang dibuat berdasarkan keragaman lafadz yang ada di Juz 1,2,3 dan 30. Rencananya, kamus ini bisa diselesaikan sebelum bulan Romadhon 1430 H. Tetapi, karena beberapa kesibukan yang berjalan, kamus tersebut tertunda hingga kini (rabi'ul Tsani 1431 H). sebagai informasi, kamus tersebut baru masuk ketahap pertama dari empat tahap yang direncanakan. walau bagaimanapun, semoga Allah SWT memberikan banyak kemudahan dalam penyelesaian kamus ini, Insya Allah, Amien.
Adapun bentuk kamusnya, akan dibuat dengan ukuran kertas A4 dengan tulisan berwarna sebagaimana standar warna yang berlaku dalam Methode Asy Syafaq ini.
Alhamdulillahirabbil'aalamin.
Lafadz dalam al Qur'an memiliki hubungan antara satu dengan yang lainnya. baik yang ada dalam satu ayat maupun ayat di surat lainnya. Dengan adanya hubungan tersebut, ini memberikan kemudahan bagi siapa saja yang mau belajar bahasa arab (spt:menterjemahkan) al Qur'an. Dengan memahami arti suatu lafadz berdasarkan bentukannya (Kaidah Shorfiyah), seseorang dapat memahami lafadz lafadz lainnya yang seakar dengan kata asalnya.
Untuk membuktikan adanya hubungan suatu lafadz dengan lafadz lainnya yang ada di ayat atau surat lain, Smart-Q bermaksud untuk membuat kamus Bahasa Arab Al Qur'an Praktis yang dibuat berdasarkan keragaman lafadz yang ada di Juz 1,2,3 dan 30. Rencananya, kamus ini bisa diselesaikan sebelum bulan Romadhon 1430 H. Tetapi, karena beberapa kesibukan yang berjalan, kamus tersebut tertunda hingga kini (rabi'ul Tsani 1431 H). sebagai informasi, kamus tersebut baru masuk ketahap pertama dari empat tahap yang direncanakan. walau bagaimanapun, semoga Allah SWT memberikan banyak kemudahan dalam penyelesaian kamus ini, Insya Allah, Amien.
Adapun bentuk kamusnya, akan dibuat dengan ukuran kertas A4 dengan tulisan berwarna sebagaimana standar warna yang berlaku dalam Methode Asy Syafaq ini.
Alhamdulillahirabbil'aalamin.
Langganan:
Postingan (Atom)